Sekretariat : Jl. Kimangun Sarkoro IV / 2b Tulungagung

MANAJEMEN ATAU SURVIVAL


MANAJEMEN ATAU SURVIVAL ?


Akhir-akhir ini kegiatan alam bebas semakin marak dan digemari di berbagai kalangan bahkan sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup setiap orang. Kegiatan-kegiatan itu diantaranya berkemah, pendakian gunung, panjat tebing, penelusuran goa, penelusuran pantai, pengarungan sungai, penyelaman lautan dan masih banyak lagi bahkan aktivitas penelitianpun sering dilakukan di alam bebas. Untuk memenuhi hal tersebut, orang yang ingin melakukan kegiatan di alam bebas perlu dan harus selalu sadar akan segala resiko yang mungkin menghampirinya. Jadi dalam berkegiatan di alam bebas seorang penggiat tidak boleh gegabah/ceroboh karena alam tidak akan memberikan toleransi kepada kita. Dan perlu ditekankan bahwa sebagian besar bahaya dapat dihindarkan dan diperkecil, namun jangan beranggapan bahwa semua permasalahan bahaya dapat di prediksi terlebih dahulu. Artinya bahaya tersebut bukanlah semata-mata factor alam melaikan factor penggiatnya juga atau sering disebut subjective denger. Ingat segala sesuatu yang akan terjadi tidak dapat diprediksi namun sebagian besar bahaya dapat diminimalisir yaitu dengan melakukan manajemen/persiapan yang matang dan mempertimbangkan segala aspek yang harus dipersiapkan sebelum melakukan aktivitas di alam bebas. Selain melakukan manajemen yang tak kalah penting adalah mengetahui keterbatasan dirinya sendiri, dan diharapkan juga mengerti keterbatasaan teman dalam kelompoknya. Selain itu sebagai penggiat juga harus membekali dirinya sebuah pengetahuan tetang kegiatan alam bebas yang sedang dilakukannya.
Hal Yang Perlu Kita Pelajari Namun Harus Kita Hindari
Pengetahuan dan pemahaman akan resiko merupakan factor terpenting bagi seorang penggiat alam bebas. Kegiatan di alam bebas pasti akan membawa kita masuk di berbagai kondisi alam yang merupakan bahaya bagi orang tertentu, tetapi sebaliknya bila kita pahami bisa menjadi hal yang menyenangkan bahkan memberi kenikmatan berpetualang yang mengasyikkan bagi penggiat. Kongritnya, bagi pencinta alam atau seorang penggiat alam bebas yang menguasai teknik-teknik dasar hidup di alam bebas, mendaki gunung, menjelajah hutan rimba, bermain arus deras, memanjat tebing yang terjal, menyusuri kedalaman goa yang gelap, merupakan hal yang menyenangkan. Tidak demikian bagi orang-orang awam, mungkin kegiatan-kegiatan tersebut dapat mencelakakan mereka. Bahkan ada yang beranggapan nyawa kita sebagai taruhan untuk melakukan kegiatan di atas.
Siapapun kita dan bagaimanapun siapnya kita menghadapi segala resiko, tidak menutup kemungkinan suatu waktu mungkin kita terpaksa harus menghadapi situasi kritis yang tidak diinginkan. Situasi tersebut merupakan hal yang tidak terduga. Misalnya dalam perjalanan mendaki gunung kita tersesat beberapa hari sementara bekal makanan semakin menipis. Atau dalam suatu pelayaran, kapal kita tenggelam dan kita terapung-apung di tengah-tengah lautan. Kondisi-kondisi kritis seperti itu dapat kita golongkan sebagai kondisi survival.
Kondisi Survival seperti yang telah disebutkan di atas merupakan hal yang perlu kita pelajari namun harus kita hindari. Survival sendiri berasal dari kata Survive, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup. Apa yang akan terjadi jika kita menghadapi kondisi Survival?. Dalam situasi Survival aspek psikologis dan fisiologis akan muncul dari diri kita. Aspek spikologis tersebut diantaranya panic, takut, cemas, bingung, tertekan, dan sebagainya. Dan aspek fisiologis berupa rasa sakit, lapar, haus, luka, dan lainnya. Selain aspek psikoligis dan fisiologis juga akan muncul aspek lingkungan yang merupakan efek dari interaksi kita dengan lingkungan sekitar kita misalnya, panas, dingin, hujan, flora, fauna, dan lain-lain.
Dalam kondisi kritis/survival kesiapan fisik dan kekuatan mental merupakan kunci keberhasilan survivor (penggiat yang bertahan hidup). Selain itu survivor juga akan dihadapkan pada dua pilihan “Hidup atau Mati”. Musuh utama Survivor adalah rasa panic, jika seseorang tersesat di gunung tanpa pengetahuan cukup mengenai teknik hidup di alam bebas, besar kemungkinan ia akan bergerak membabi buta karena perasaan panic, sehingga terjebak dalam situasi lebih kritis yang dapat membuat survivor cidera bahkan sampai mati.
Kondisi Survival lebih memerlukan kekuatan mental, hidup dan matinya survivor tergantung pada dirinya sendiri, bukan dalam arti mengesampingkan Tuhan, karena kemauan besar untuk tetap hidup akan mendorong survivor bertindak lebih tenang dan lebih perhitungan segala aspek agar segera keluar dari kondisi kritis yang sedang dihadapi.
Jadi untuk menghindari subjective denger dan kondisi Survival seorang penggiat alam bebas haruslah mempelajari segala setuatu yang diperlukan dalam berkegiatan di alam bebas. Manajemen merpakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan juga. Kesulitan dan kerumitan yang seakan menjadi beban dalam persiapan suatu kegiatan, tentu tidak akan menyurutkan semangat para petualang alam bebas. Tetaplah semangat, bahwa apapun tujuannya perjalanan yang kita lakukan, “Seorang Petualang Harus Kembali Pulang Dengan Selamat”.
Bagi anda yang gemar kegiatan alam bebas namun bingung mencari teman atau tempat untuk melakukan latihan atau belajar tentang teknik dasar hidup di alam bebas, anda bisa bergabung dengan organisasi pencinta alam atau organisasi penggiat alam bebas. Dan sekarang juga banyak pelatihan-pelatihan tentang alam bebas yang diselenggarakan oleh yayasan ataupun instansi-intansi yang sering berkegiatan di alam bebas.
“SELAMAT BERGURU DENGAN ALAM DAN JANGAN BERHENTI BERLATIH”
 
*dirangkum oleh : Ajik YABI SAR 157 API LEMBAH
 *Literature:  Paper DIKLAT YABI (Yayasan Alam Bebas Indonesia) 2011
Read more >>

Ikatan Alumni Yayasan Alam Bebas Indonesia


Dalam perkembangannya, YABI selalu mencetak alumni – alumni yang handal dan siap untuk mewujudkan visi dan misi YABI. Alumni YABI sudah tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. Mereka sudah di dibekali dengan keahlian sesuai dengan kebutuhan akan kapasitasnya.

Pada tahun 2009, seluruh alumni berkumpul di Telaga Bured, Tulungagung dan sepakat untuk membuat sebuah organisasi yang dinamai Ikatan Alumni Yayasan Alam Bebas Indonesia (IKA-YABI) yang bertujuan selain mewujudkan visi dan misi YABI juga mempererat tali persaudaan antar alumni.
Ikatan Alumni Yayasan Alam Bebas Indonesia (IKA-YABI) mempunyai sebuah stuktural yg terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan devisi – devisi. Masa aktif periode tersebut adalah dua tahun. Untum periode pertama (2009 – 2011) terpilihlah :
Ketua : Nero
Bendahara : Neneng Saptorini
Divisi Humas : Benediktus (Batak)
Divisi peralatan : Agus Mardiono (Blimbing)
Selain terubentuknya kepengurusan tersebut, juga di bentuklah coordinator – coordinator disetiap kota sebagai penyambung lidah informasi.
Dua tahun sudah periode pertama menjalankan program kerjanya, di tahun 2001 terpilihlah :
Ketua : Ahmad Effendi (Pepenk) YABI DAK 132 Hujan Kabut
Sekretaris : Agus Ndomble
Infokom : Ajik Purwanto YABI SAR 157 API LEMBAH
Semoga dengan adanya Ikatan Alumni Yayasan Alam Bebas Indonesia (IKA-YABI) ini, bisa mempererat tali persaudaraan antar alumni YABI dan mewujudkan cita – cita YABI.

Para Alumni YABI ketika Pendidikan SAR ke XII tahun 2011

Reuni Alumni YABI ke II tahun 2011

Reuni Alumni YABI ke II tahun 2011

Read more >>

YABI

YAYASAN ALAM BEBAS INDONESIA
adalah suatu lembaga pendidikan berkarakter dengan menggunakan alam bebas sebagai media belajarnya
alasan terbentunya organisasi ini adalah : 
  1. Seringnya Indonesia terjadi bencana alam,
  1. Kurangnya sukarelawan kemanusiaan
  2. Lembaga Pendidikan di alam bebas masih kurang
  3. Menggali Bakat, Keterampilan dan Potensi-potensi  dalam diri penggiat alam bebas.
  4. Kurangnya pola pelatihan,  Leadership  (Kepemimpinan), Teamwork ( Kerjasama Tim) dan Inisiatif dalam mengambil keputusan.
 maka orang yang seide muncul untuk mewujudkan impian ini,  tepat tanggal 6 Juli 1997 ide tersebut telah terwujud.

Pendiri :
 - Totok Harsono Sahputro, anggota Wanadri...........  YABI 001
  - Agus Joko Santoso, anggota Jonggring Saloko......  YABI 002
  - Subagyo, anggota Bhiraswapa..............................   YABI 003
  - Kusdaryono ,anggota Arppas ................................  YABI 004
  - Didik Wijanarko,  dari Rakata ................................ YABI 005 ( dikeluarkan dari Yayasan karena tata tertib / konsensus )
Dalam perkembangannya, pendiri mengangkat
 Anggota Kehormatan,
  1. Dana Sugita, anggota Young pioner      YABI 006 Kehormatan  -  1999
  1. Iin Suyadi, anggota Lindri Land Rock   YABI 007 Kehormatan  -  2002
  1. Titik Hariani,       YABI 008 Kehormatan   -  2010
VISI :
Ø  Menjadi penyelenggara Pendidikan Alam Bebas yang Profesional
Ø  Berorientasi pada Alam Bebas sebagai medianya
Ø  Cinta Lingkungan
Ø  Menjunjung Kode Etik Pecinta Alam Indonesia

MISI :
  •   Menyelenggarakan kegiatan yang bersifat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 
  • Melakukan kegiatan Alam Bebas diperlukan Pengetahuan Dasar tentang Kegiatan Alam Terbuka
  • Menjalin hubungan sesama Penggiat Alam Bebas 
  • Menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dalam menghadapi Bencana
Tujuan :
  1. Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri, belajar tidak tergantung kepada orang lain.
  2. Belajar ketabahan diri, ulet dalam menghadapi setiap tantangan
  3. Saling menjalin kerjasama, disiplin dan bertindak kesatria
  4. Menanamkan kepercayaan diri dalam hal mental, tidak membedakan suku, agama, ras dan golongan yang akan menumbuhkan jiwa  yang kuat.
Nama Angkatan Pendidikan
  1. DURI LEMBAH                         1998
  2. PUNCAK KABUT                    1998
  3. ELANG RIMBA                        1999
  4. RANGKOK HUTAN                2000
  5. HUJAN RIMBA                        2002
  6. TAPAK KABUT                       2004
  7. BARA RIMBA                          2005
  8. JEJAK RIMBA                         2006
  9. LACAK LEMBAH                   2007
  10. HUJAN KABUT                      2008
  11. BANYU KABUT                     2010
  12. API LEMBAH                          2011


Angkatan API LEMBAH berfhoto bersama Pendiri YABI

Angkatan API LEMBAH
 
Copyright © KSD Yabi 004 Pendiri

Read more >>